Sunday, March 10, 2013

Mengenal Kegunaan dan Bahaya Api

        Setiap anak-anak memiliki jiwa keingin tahuan yang besar, ketika melihat ibu mereka memasak didapur pasti ingin tahu dan ingin mencobanya, Karena kebetulan Bulan ini temanya Air, Api dan Udara, anak dikenalkan guna dan bahaya api bagi kehidupan.
       Anak dikenalkan dengan cara memasak telor rebus, ini dia bahan dan langkahnya :
Alat dan Bahan
1. Kaleng susu bekas
2. Kapas
3. Batu bata disekeliling kita
4. Spirtus
5. Rantang

Langkahnya 
- Pertama kaleng susu di belah menjadi dua kemudian di ambil yang sisinya rapat
- Kaleng diberi kapas lalu dituang spirtus
- Beri batu bata disisi kakan dan kiri
- Nyalakan korek api dan ditaruh di kompor / kaleng susu bekas tadi
- Tumpangi rantang berisi air
- Masukan beberapa telor

Manfaat Kegiatan :
1. Anak mengenal guna api bagi kehidupan
2. Anak mengenal bahaya api ketika tersentuh benda akan menimbulkan panas sehingga air dapat mendidih.
3. Anak dilatih sosial - emosional mereka ketika menunggu telor matang dan bersama - sama mengupas telor ketika sudah matang
4. Anak dilatih kemandirian masak sendiri dan hasilnya dimakan sendiri.


Selamat mencoba di PAUD anda!

Tuesday, March 5, 2013

STOP KEBIASAAN BICARA TERGESA-GESA PADA ANAK



STOP KEBIASAAN BICARA TERGESA-GESA PADA ANAK
STOP KEBIASAAN BICARA TERGESA-GESA PADA ANAK
Jum'at, 22 Februari 2013 | 3:13 PM
Saat pulang sekolah ketika Mira (9 tahun) baru saja melepaskan sepatunya, ibunya sudah menyambutnya dengan rentetan perintah.
Langsung ganti baju seragammu, ya. Jangan lupa taruh sepatunya dirak, tasmu juga jangan ditinggal di ruang tamu. Cuci tanganmu, nak. Ibu tunggu dimeja makan.
Berbicara tergesa-gesa pada anak seperti contoh diatas, menurut Psikolog dan Pakar Parenting dari Yayasan Kita Dan Buah Hati, Elly Risman, memiliki dampak buruk pada perkembangan anak. Anak menjadi tidak dikenali secara utuh oleh kedua orangtuanya. Sikap tersebut juga merupakan bentuk pengabaian terhadap emosi sang anak. Akibatnya, anak akan merasa tidak dikenali dan tidak diterima perasaannya oleh orangtua mereka. Hal ini yang akhirnya menjadi penyebab anak cenderung tertutup atau malas bercerita pada ayah dan ibu mereka yang mungkin akan terbawa hingga ia dewasa.
Selain itu, pesan yang disampaikan dengan nada tergesa-gesa juga akan sulit ditangkap oleh anak. Jangan heran jika anak berkali-kali lupa dimana dia menyimpan kaus kakinya saat pulang sekolah, karena mungkin kita mengingatkannya dengan nada yang tergesa-gesa. Sehingga apa yang kita ucapkan tidak bisa ia simak dengan baik.
Lalu bagaimana menghentikan kebiasaan bicara tergesa-gesa pada anak?
1. Biasakan baca bahasa tubuh anak sebelum anda berbicara dengannya. Jika saat pulang sekolah wajahnya cemberut, anda bisa mengajukan pertanyaan untuk mengenali perasaannya saat itu, “Aduuuh, anak mama capek ya? Kamu lapar, nak?”
2. Biasakan pula jika anda menginginkan anak untuk melakukan sesuatu, ucapkan permintaan itu satu persatu, tidak sekaligus. Sehingga anak tidak bingung.
3. Mulailah membuat perencanaan yang dibuat bersama anak, misalnya mengenai jadwal nonton tv, jadwal belajar dan bermain hingga menu makanan selama seminggu. Dengan begitu anda tidak seperti dikejar-kejar waktu dalam mengatur kegiatan anak dirumah, dan anakpun tahu mengenai tugasnya dirumah.(Irm)